What does akad in Indonesian mean?

What is the meaning of the word akad in Indonesian? The article explains the full meaning, pronunciation along with bilingual examples and instructions on how to use akad in Indonesian.

The word akad in Indonesian means contract, covenant, agreement. To learn more, please see the details below.

Listen to pronunciation

Meaning of the word akad

contract

noun

covenant

noun

Kata ”perjanjian” yang banyak kali muncul dalam Alkitab kita, secara seragam telah diterjemahkan ”akad” dalam kebanyakan terjemahan modern.—Mat.
The Greek word rendered “testament” in the King James Version has uniformly been rendered “covenant” in many modern translations. —Matt.

agreement

noun

See more examples

11 Jika kita mundur kira-kira 4.000 tahun, kita menemukan mitos Akad yang terkenal yang disebut Epik Gilgames.
11 Going back in history possibly some 4,000 years, we encounter the famous Akkadian myth called the Epic of Gilgamesh.
Well, katakan aku gila, tapi aku maunya tunanganku tidak gamang, khususnya karena tak berapa lama lagi akad pernikahan.
Well, call me crazy, but I'd like my fiancé's feet to be warm, especially when we're hours from going down the aisle.
Ia membiarkan (segala sesuatu) berlangsung, mempercayakan jabatan raja kepadanya, dan ia sendiri [Nabonidus] memulai suatu perjalanan yang panjang, pasukan (militer) Akad mengiringinya; ia mengarah ke Tema (jauh) di sebelah barat.”
He let (everything) go, entrusted the kingship to him and, himself, he [Nabonidus] started out for a long journey, the (military) forces of Akkad marching with him; he turned towards Tema (deep) in the west.”
Beberapa inskripsi dari zaman Imperium Persia yang telah ditemukan ditulis dalam bahasa Persia Kuno dengan terjemahan dalam bahasa Akad dan bahasa yang umumnya disebut ”bahasa Elam” atau ”bahasa Susiana”, tetapi dokumen-dokumen resmi yang digunakan dalam administrasi di daerah-daerah imperium itu terutama dicatat dalam bahasa Aram sebagai bahasa internasional.—Ezr 4:7.
Whereas during the rule of the Persian Empire some inscriptions are found in Old Persian with translations in Akkadian and in a language generally denominated “Elamite” or “Susian,” official documents used in the administration of the imperial territories were recorded primarily in Aramaic as an international language. —Ezr 4:7.
Pahatan-pahatan ini tidak hanya menyajikan gambar-gambar khas orang Akad (Asiria-Babilonia Semitik) tetapi juga mencantumkan inskripsi-inskripsi dalam bahasa Akad.—The Illustrated Bible Dictionary, diedit oleh J.
These sculptures not only present the form of typical Akkadian (Semitic Assyro-Babylonian) figures but also bear Akkadian inscriptions. —The Illustrated Bible Dictionary, edited by J.
Orang Akad kelihatannya lebih unggul daripada orang Sumer dalam seni memahat dan seni mengukir meterai yang halus.
The Akkadians appear to have surpassed the Sumerians in fine sculpture and intricate seal cutting.
Kami harus minta konfirmasi kalau akadnya sudah dilaksanakan dalam 72 jam, kalau tidak, kalian harus mengisi berkas lagi.
We'll need confirmation that the ceremony's been performed within 72 hours, or you will need to refile.
Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi ”minuman yang memabukkan” berkaitan dengan kata bahasa Akad yang dapat memaksudkan bir barli yang umum di Mesopotamia.
The Hebrew word translated “intoxicating liquor” is related to an Akkadian word that can refer to the common barley beer of Mesopotamia.
Meskipun akadnya sah namun transaksinya menjadi haram karena zatnya tergolong haram.
Regard its lawful as lawful and its unlawful as unlawful.
[dari bhs. Akad, artinya ”Syulman [dewa Asiria] Itu Unggul”].
(Shal·man·eʹser) [from Akkadian, meaning “Shulman [an Assyrian god] Is Superior”].
Salah satu teks menyebutkan kemenangan Sargon, raja Akad, atas ”Mari, Yarmuti, dan Ebla”.
One text told of the victory of Sargon, king of Akkad, over “Mari, Yarmuti, and Ebla.”
Meskipun nama Ibrani yang diberikan kepada kota itu, Babel, berarti ”Kekacauan”, namanya dalam bahasa Sumer (Ka-dingir-ra) dan Akad (Bab-ilu) berarti ”Gerbang Allah”.
Whereas the Hebrew name given the city, Babel, means “Confusion,” the Sumerian name (Ka-dingir-ra) and the Akkadian name (Bab-ilu) both mean “Gate of God.”
Hal itu bertujuan untuk membersihkan jiwa dan raga calon pengantin sebelum melaksanakan akad nikah, yang menjadi pintu menuju hidup baru dengan pasangannya.
It aims to cleanse the body and soul of the bride before conducting the ceremony, which is the door to starting a new life with her partner.
Dalam banyak catatan berhuruf paku yang berasal dari awal milenium kedua SM, terdapat istilah habiru, atau hapiru, dalam bahasa Akad (Asiria-Babilonia).
In numerous cuneiform records dating from the beginning of the second millennium B.C.E., the Akkadian (Assyro-Babylonian) term habiru, or hapiru, occurs.
Dalam teks-teks berbahasa Akad (Asiria-Babilonia), kota itu disebut Urusalim (atau Ur-sa-li-im-mu).
In Akkadian (Assyro-Babylonian) texts the city was called Urusalim (or Ur-sa-li-im-mu).
Akan tetapi, dominasi ini berakhir ketika Siria ditaklukkan oleh Sargon dari Akad.
This predominance ended, however, when Syria was conquered by Sargon of Akkad.
Dan aku telah memberikannya pada akad nikah.
And I gave it to her during the marriage ceremony.
Akad tampaknya menjadi terkemuka sebagai kota utama atau kota kerajaan di wilayah itu pada masa pemerintahan Sargon I (bukan Sargon yang disebutkan di Yes 20:1).
Akkad appears to have received prominence as the principal or royal city of that region under Sargon I (not the Sargon of Isa 20:1).
Parrot dan timnya menemukan kurang lebih 20.000 lempeng berhuruf paku dalam bahasa Akad.
Parrot and his team discovered some 20,000 cuneiform tablets written in Akkadian.
[mungkin berhubungan dengan kata bhs. Akad yang artinya ”sapi”, atau dengan kata bhs. Arab yang artinya ”sapi liar”].
(Leʹah) [possibly related to an Akkadian word meaning “cow,” or to an Arabic word meaning “wild cow”].
(Yes 39:1) Ia disebut ”Berodakh-baladan” di 2 Raja-Raja 20:12, tetapi perbedaan ini umumnya dianggap sebagai akibat kesalahan dalam penyalinan, atau mungkin adalah upaya mentransliterasi konsonan bahasa Akad menjadi suatu bunyi antara ”m” dan ”b”.
(Isa 39:1) He is called “Berodach-baladan” at 2 Kings 20:12, but this difference is generally considered to be the result of a scribal error, or else to represent an attempt at transliterating an Akkadian consonant with a sound somewhere between that of “m” and “b.”
Mulai dari prosesi adat Jawa, akad nikah, resepsi di Jakarta, Private Party di Bali, hingga Ngunduh Mantu di Bandung disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi nasional selama berhari-hari pada saat itu.
They began with Javanese traditional procession, marriage ceremony, reception in Jakarta, Private Party in Bali, until Ngunduh Mantu in Bandung broadcast live in some national television stations for a days at the time.
[dari bhs. Akad, artinya ”Pemilik; Majikan”].
[from Akkadian, meaning “Owner; Master”].
Menurut dokumen berhuruf paku yang dikenal sebagai Silinder Kores, setelah menaklukkan Imperium Babilonia, Kores berkata, ”Akulah Kores, raja dunia, raja yang agung, raja yang sah, raja Babilon, raja Sumer dan Akad, raja empat penjuru (bumi), putra Kambises (Ka-am-bu-zi-ia), raja yang agung, raja Ansyan, cucu Kores [I], . . . keturunan Teispes . . . dari keluarga (yang) selalu (menjalankan) kekuasaan sebagai raja.”
Following his conquest of the Babylonian Empire, Cyrus is represented in the cuneiform document known as the Cyrus Cylinder as saying: “I am Cyrus, king of the world, great king, legitimate king, king of Babylon, king of Sumer and Akkad, king of the four rims (of the earth), son of Cambyses (Ka-am-bu-zi-ia), great king, king of Anshan, grandson of Cyrus [I], . . . descendant of Teispes . . . of a family (which) always (exercised) kingship.”
(Am 5:26) Agaknya yang dimaksud adalah bintang kaimanu atau kaiwanu dalam bahasa Akad, karena kata itu muncul dalam inskripsi-inskripsi berbahasa Akad sebagai nama Saturnus (dewa bintang).
(Am 5:26) Evidently the Akkadian star kaimanu or kaiwanu is meant, since this occurs in Akkadian inscriptions as the name of Saturn (a star-god).

Let's learn Indonesian

So now that you know more about the meaning of akad in Indonesian, you can learn how to use them through selected examples and how to read them. And remember to learn the related words that we suggest. Our website is constantly updating with new words and new examples so you can look up the meanings of other words you don't know in Indonesian.

Do you know about Indonesian

Indonesian is the official language of Indonesia. Indonesian is a standard Malay language that was officially identified with the declaration of independence of Indonesia in 1945. Malay and Indonesian are still quite similar. Indonesia is the fourth most populous country in the world. The majority of Indonesians speak fluent Indonesian, with a rate of almost 100%, thus making it one of the most widely spoken languages in the world.